Dampak pergaulan bebas, penyakit/gangguan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi dan teknologi pada sistem reproduksi.
Dampak pergaulan bebas, penyakit/gangguan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi dan teknologi pada sistem reproduksi.
Pergaulan
bebas adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang
berlaku dalam masyarakat. Pergaulan bebas dalam pemahaman keseharian identik
dengan perilaku yang dapat merusak tatanan nilai dalam masyarakat.
Pergaulan bebas juga dapat menyebabkan penyakit reproduksi.
Salah satunya adalah Sifilis (Penyakit Raja Singa). Sifilis juga dikenal dengan nama Great
Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah
penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada
penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat
berlangsung lebih dari 30 tahun.
penyakit
ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat
mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak
diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang
di AS tertular sifilis tiap tahun.
Sifilis
disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang
menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita raja singa. Bakteri penyebab
sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka di tubuh
penderita.
Gejala
sipilis digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis
sifilis memiliki gejala yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya:
- Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk. - Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh. - Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tetapi bakteri ada di dalam tubuh penderita. - Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, jantung, atau organ lain.
Agar dapat sembuh dengan sempurna
dan tak meninggalkan komplikasi apa pun, pengobatan harus dilakukan sedini
mungkin. Pengobatan hanya boleh dilakukan oleh dokter. Penderita tak dianjurkan
untuk mengobati dirinya sendiri. Berikut penjelasan pengobatan sifilis secara
umum sesuai kondisi.
·
Pengobatan Sifilis stadium primer,
sekunder, dan laten umumnya diobati dengan antibiotik benzathine penicillin
yang disuntikkan ke dalam otot.
·
Pada sifilis lanjutan, pemberian
obat injeksi penisilin tetap akan diberikan, hanya saja membutuhkan dosis
tambahan.
·
Ibu hamil yang terinfeksi sifilis
juga diobati dengan cara yang sama, yaitu injeksi penisilin. Setelah proses
kelahiran, bayi akan diskrining apakah terdapat sifilis kongenital atau tidak.
Bila iya, bayi juga akan mendapatkan pengobatan.
Penderita yang menerima injeksi penisilin sebagai
pengobatan, dapat menimbulkan reaksi Jarisch-Herxheimer. Gejala yang muncul
umumnya bervariasi, mulai dari demam, sakit kepala, kemerahan pada wajah, nyeri
sendi, hingga tubuh terasa lemas. Tak perlu khawatir, reaksi ini akan
menghilang dengan sendirinya dalam 10-12 jam ke depan. Demi membantu pengobatan
berjalan baik, pasien tak boleh berhubungan seksual sampai pengobatan selesai
dan dinyatakan sembuh oleh dokter. Pemeriksaan dan pengobatan pasien sifilis
biasanya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
0 komentar: